Nov 3, 2010

Puisi Amatir untuk Isteriku Tersayang

" Puisi ini kubuat untuk isteriku tersayang..
bila ada kekurangan maafkan daku sebab masih amatiran.."

Istriku..
Wajahmu nan cantik terhias dengan jilbab biru..
Merah merona wajahmu duhai isteriku..
Membuatku semakin rindu di setiap waktu.
Tak ada kata yang mampu kuucapkan isteriku..
Selain SUBHANALLAH Maha Suci Engkau Ya ALLAH..
Yang telah menciptakan makhluk seperti dirimu duhai isteriku..


Semilir angin dimalam hari malu-malu menyolek wajahmu..
Gelap malam enggan menutupi kecantikan parasmu..
Debu jalananpun tak mau menyentuhmu..
Karena ia takut melukai kecantikanmu..


Duhai isteriku senyummu menghiasi hatiku..
Menghilangkan rasa penat di jiwaku..
Halus tutur katamu..
Lemah lembut prilakumu..


Isteriku..
Di hari kebahagiaanmu ini ingin ku ucapkan Met Milad untukmu..
Semoga dirimu menjadi lebih baik dari hari-hari sebelumnya..
Semoga dirimu menjadi isteri yang sholehah
Dan menjadi Ibu yang mampu mengayomi anak-anak dengan baik..
Amiin..
                                                           By Abi Khaira

Oct 18, 2010

"Apa yang terjadi dengan si mayit ??"

Sesungguhnya dalam keadaan seperti ini si mayit sedang kebingungan dan belum menyadari apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya. Sekarang ia merasa tubuhnya lebih ringan. Dia menatap jasadnya dan heran mengapa orang-orang menangisi aku, padahal aku ada didekat mereka. aku ada memperhatikan jasad yang rupanya mirip dengan aku. aku memanggil anak dan cucuku tapi mereka tak peduli. Akhirnya aku tahu kini aku telah meninggal dunia.

”Ya Tuhan...banyak sekali makhluk baru yang tidak kukenal yang siap membawaku entah kemana? kumohon jangan tangisi aku, aku takut siksa datang padaku, aku ada disini tolonglah aku..”

Anak dan cucu-cuku kini tak mau menemaniku padahal mereka sudah kubesarkan dengan susah payah. Hartaku yang sudah susah-susah kukumpulkan tak bisa kubawa untuk persediaanku dialam kubur. ” Oh betapa menyesalnya aku, andai ku bisa hidup kembali..”

” Hai..mau kalian apakan tubuhku? Mau kalian bawa kemana jasadku? Ada apa ini? Mengapa tubuhku digotong-gotong? Lubang apa itu? Itukah tempat tinggal baruku? Sesempit itukah? Kemana yang dulu aku bangga-banggakan? Mengapa tak ada yang bisa membantuku. Bahkan tubuhku yang dulu gagah perkasa sekarang untuk masuk ke lubang itu saja aku perlu digotong.”

” Yang benar saja ..masa tubuhku diletakkan ditanah ini. Sungguh keras dan dingin tempat pembaringanku yang sekarang, beda sekali dengan sewaktu aku masih hidup dulu, empuk nyaman dan hangat apalagi ditemani isteri dan anak-anakku. Tapi sekarang ??? Oh...kalau tahu akan begini sungguh aku tak akan sia-siakan waktu hidupku untuk beribadah kepada-MU YA ROBBI...”

kulihat tubuhku dimasukkan ke liang itu, dan aku pun digiring masuk kedalamnya, sungguh gelap dan sepi. Isteri dan keluargaku pergi meninggalkanku begitu saja, padahal aku ingin sekali ditemani. Harta yang kubawa hanya kain putih ini saja.

Kemudian ada dua makhluk yang datang menghampiriku, rasanya mereka ingin memperhitungkan sesuatu denganku. Mereka bertanya lima hal kepadaku, setiap kutak bisa menjawabnya ada siksa untuk ku.

” Sudahkah hutang-hutang dan janji-janjiku ku lunasi. Apakah ibadahku selama didunia banyak atau sedikit ikhlas atau hanya ingin mendapat pujian dari orang saja. Oh...ini adalah pertanggungjawabanku, tinggal kutunggu apa yang akan kudapatkan? Siksakah atau nikmatkah? ”
Semoga kita bisa selamat dari siksa kubur dan siksa api neraka. Amiin..

Penulis : Nova N.L.