Seputar Al-Quran


Wahai saudaraku seiman..

saya tulis artikel ini semata-mata dalam rangka menasehati diri saya sendiri agar saya dapat konsisten membaca Al-Quran meskipun sedikit tapi setiap hari dilakukan. Upayakanlah untuk memaksakan diri kita mengagendakan waktu kita meskipun hanya beberapa menit saja untuk rutin membaca Al-Quran minimal 1 halaman setiap harinya. Mudah-mudahan diawal-awal memang kita lakukan dengan secara paksa, akan tetapi diharapkan kedepannya dapat kita lakukan secara ikhlas dan senang hati. Mari wujudkan slogan " Kalau tidak baca Al-Quran sehari saja mulut terasa asem " 

KEUTAMAAN MEMPELAJARI, MENGAJARKAN DAN MEMBACA AL-QURAN

Keutamaan orang yang mengajarkan Al-Qur’an
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah siapa yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).

Keutamaan orang yang membaca Al-Qur’an.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa saja membaca satu huruf dari kitab Allah (Al-Qur’an), maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya.” (HR. At-Tirmidzi).

Keutamaan mempelajari Al-Qur’an, menghafal, dan membacanya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Perumpamaan orang yang membaca Al-Qur’an sedangkan ia hafal, dengannya bersama para malaikat yang suci dan mulia. Perumpamaan orang yang membaca Al-Qur’an sedang ia senantiasa melakukannya meskipun hal itu sulit baginya, maka baginya dua pahala.” (Muttafaq ‘alaih).

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Dikatakan kepada ahli Al-Qur’an, ‘naik dan bacalah dengan pelan sebagaimana kamu membaca di dunia, karena kedudukanmu terletak pada akhir ayat yang kamu baca’.” (HR. At-Tirmidzi).

Pahala bagi orang yang anaknya mempelajari Al-Qur’an

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang membaca Al-Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya maka dipakaikan kepada kedua orang tuanya pada hari kiamat mahkota dari cahaya yang sinarnya bagaikan sinar matahari, dan dikenakan kepada kedua orang tuanya dua perhiasan yang nilainya tidak tertandingi oleh dunia. Keduanya pun bertanya-tanya, ‘bagaimana dipakaikan kepada kami semuanya itu?’ Dijawab, ‘karena anakmu telah membawa Al-Qur’an’.” (HR. Al-Hakim).

Al-Qur’an memberi syafa’at kepada ahlinya di akhirat

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada Hari Kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada para ahlinya.” (HR. Muslim).
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “ Puasa dan Al-Qur’an keduanya akan memberi syafa’at kepada seorang hamba kepada hari kiamat.” (HR. Ahmad dan Al-Hakim).

Pahala orang yang berkumpul untuk membaca dan mengkaji Al-Qur’an

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak berkumpul suatu kaum di salah satu rumah Allah Ta’ala, sedangkan mereka membaca kitab-Nya dan mengkajinya sesama mereka, melainkan meraka dilimpahi ketenangan, dicurahi rahmat, diliputi para malaikat, dan disanjung oleh Allah di hadapan para makhluk yang ada di sisi-Nya.” (HR. Abu Dawud).



Bacaan setelah Membaca Al Qur'an

  
Setelah selesai membaca al Qur’an dianjurkan untuk mengucapkan bacaan berikut ini: Subhanakallahumma wa bihamdika laa ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika.

الدليل: عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ : مَا جَلَسَ رَسُولُ اللهِ مَجْلِسًا قَطُّ، وَلاَ تَلاَ قُرْآناً، وَلاَ صَلَّى صَلاَةً إِلاَّ خَتَمَ ذَلِكَ بِكَلِمَاتٍ، قَالَتْ: فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَرَاكَ مَا تَجْلِسُ مَجْلِساً، وَلاَ تَتْلُو قُرْآنًا، وَلاَ تُصَلِّي صَلاَةً إِلاَّ خَتَمْتَ بِهَؤُلاَءِ الْكَلِمَاتِ ؟
قَالَ: (( نَعَمْ، مَنْ قَالَ خَيْراً خُتِمَ لَهُ طَابَعٌ عَلَى ذَلِكَ الْخَيْرِ، وَمَنْ قَالَ شَرّاً كُنَّ لَهُ كَفَّارَةً: سُبْحَانَكَ [اللَّهُمَّ] وَبِحَمْدِكَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ ))([]).

Dalilnya, dari Aisyah beliau berkata, “Tidaklah Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- duduk di suatu tempat atau membaca al Qur’an ataupun melaksanakan shalat kecuali beliau akhiri dengan membaca beberapa kalimat”. Akupun bertanya kepada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, “Ya Rasulullah, tidaklah anda duduk di suatu tempat, membaca al Qur’an ataupun mengerjakan shalat melainkan anda akhiri dengan beberapa kalimat?” Jawaban beliau, “Betul, barang siapa yang mengucapkan kebaikan maka dengan kalimat tersebut amal tadi akan dipatri dengan kebaikan. Barang siapa yang mengucapkan kejelekan maka kalimat tersebut berfungsi untuk menghapus dosa. Itulah ucapan Subhanakallahumma wa bihamdika laa ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika. ”

) إسناده صحيح: أخرجه النسائي فيالسنن الكبرى” (9/123/10067)، والطبراني فيالدعاء” (رقم1912)، والسمعاني فيأدب الإملاء والاستملاء” (ص75)، وابن ناصر الدين فيخاتمة توضيح المشتبه” (9/282).

Hadits di atas sanadnya shahih, diriwayatkan oleh Nasai dalam Sunan Kubro 9/123/1006, Thabrani dalam ad Du-a no 1912, Sam’ani dalam Adab al Imla’ wa al Istimla’ hal 75 dan Ibnu Nashiruddin dalam Khatimah Taudhih al Musytabih 9/282.

وقال الحافظ ابن حجر فيالنكت” (2/733): [إسناده صحيح]، وقال الشيخ الألباني فيالصحيحة” (7/495): [هذا إسنادٌ صحيحٌ أيضاً على شرط مسلم]، وقال الشيخ مُقْبِل الوادعي فيالجامع الصحيح مما ليس في الصحيحين” (2/12: [هذا حديثٌ صحيحٌ

Al Hafizh Ibnu Hajar dalam an Nukat 2/733 mengatakan, “Sanadnya shahih”. Syaikh al Albani dalam Shahihah 7/495 mengatakan, “Sanad ini adalah sanad yang juga shahih menurut kriteria Muslim”. Syaikh Muqbil al Wadi’I dalam al Jami’ al Shahih mimma laisa fi al Shahihain 2/12 mengatakan, “Hadits ini adalah hadits yang shahih”.

وقد بَوَّبَ الإمام النسائي على هذا الحديث بقوله: [ما تُختم به تلاوة القرآن].

Hadits ini diberi judul bab oleh Nasai dengan judul “Bacaan penutup setelah membaca al Qur’an”.